Your cart is currently empty!
PBN: Performance Based Navigation
[et_pb_section bb_built=”1″][et_pb_row _builder_version=”3.0.72″][et_pb_column type=”4_4″][et_pb_text _builder_version=”3.0.72″ background_layout=”light” text_orientation=”left” border_style=”solid”]
[box type=”shadow”]Apa sih PBN: Performance Based Navigation, RNP dan RNAV [/box]
PBN: Performance Based Navigation, adalah metoda bernavigasi pesawat di lengkapi dengan peralatan yang memenuhi persyaratan RNP dan RNAV dimana alat bantu navigasi di monitor ketepatannya, integritasnya, ketersediannya, fungsinya dan terus menerus.
PBN: Perfomance based navigation ini tidak tergantung terhadap alat bantu tradisional navigasi lateral di darat spt VOR /ADF. namun Berdiri sendiri baik dari pesawat (seperti INS/IRS) atau space based (Dari ruang udara umumnya di luar angkasa sperti GNSS (Global Navigation Satellite System), yang secara umum kita kenal dengan GPS yang menjadi trade mark satelit navigasi di US (United States) atau Glonass Rusia, galileo utk Eropa (2020) atau BDS untuk China. Walaupun ada provisi untuk DME update, namun secara praktisi jarang dipakai.
[box type=”shadow”]PBN = RNP / RNAV[/box]
Jadi di masa sekarang metoda bernavigasi harus dipantau kinerjanya (Performance Monitoring) sehingga pesawat selalu dalam keadaan aman pada jalurnya sehingga penyedia jasa navigasi dapat mengoptimalisasikan rute2 penerbangan serta memperpendek separasi untuk mengoptimalkan lalulintas udara yang ujung2nya tentu masalah penghematan bahan bakar atau uang.
[box type=”shadow”]Kapan PBN (RNP/RNAV) di implementasikan[/box]
Majoritas hampir seluruh anggauta ICAO sudah mengimplementasikan PBN: Perfomance based navigation dimana para anggauta komisi navigasi diminta untuk menuangkan perencanaanya dalam waktu tertentu dan dituangkan dalam PBN implementation plan atau PBN Guide (pada tiap negara) atau jika sudah melalui masa implementasi di tuangkan di AIP (Aeronautical Information Publications, walau ada beberapa negara atau ruang udara yang belum mengimplementasikannya
[box type=”shadow”]Jadi apa beda RNAV dan RNP[/box]
RNAV= Performance monitoring sedangkan
RNP = performance monitoring dan ALERTING
[box type=”shadow”]RNP (Required Navigation Performance) [/box]
Ialah metoda bernavigasi dengan setidaknya memiliki input / masukan data dari setidaknya satu alat navigasi yang independen dari ground seperti IRS / INS / GNSS. Yang kemudian ditampilkan pada penerbang dengan skala deviasi umunya dikenal sebagai Deviation Indication, baik dengan indicator garis (deviation Bar) atau angka. Dan mutlak memiliki ALERTING system jika pesawat tidak dapat menjaga ketepatan pada rute yang seharusnya. Jadi secara keselamatan jika ada deviasi harus ada ALERT (umumnya warna oranye) pada Airbus / Boeing ditunjukan dengan kata UNABLE RNP atau NAV ACCURACY DOWNGRADE yang kriteria alert tsb harus di primary FOV (Field Of View) didalam 30 derajat dari pandangan lurus
[box type=”shadow”]RNAV (Area Navigation)[/box]
Lain dengan metoda bernavigasi dengan radio seperti VOR, ADF, DME, TACAN, etc, Area Navigasi ialah metoda bernavigasi dengan setidaknya memiliki input / masukan data dari setidaknya satu alat navigasi yang independen dari ground seperti IRS / INS (tidak harus GNSS), walau DME merupakan salah satu alat, namun secara praktis jarang digunakan kecuali DME tsb di tangani oleh satu badan navigasi. Yang kemudian ditampilkan pada penerbang dengan skala deviasi umunya dikenal sebagai Deviation Indication, baik dengan indicator garis (deviation Bar) atau angka. Karena tidak mutlak memiliki ALERTING system maka RNAV dari segi prosedur dan beban penerbang lebih tinggi karena harus selalu terus menerus memonitor deviasi kita dari jalur yang diersyaratkan. Pada umumnya RNAV deviasinya lebih besar dari RNP (khususnya untuk approach)
Untuk itu, maka pilot tidak boleh lalai dalam bernavigasi pada PBN: Performance Based Navigation khususnya RNAV, Walaupun RNP sudah memiliki Alerting, tetap secara regulasi si pilot harus memastikan kalau deviasi pesawat masih dalam deviasi yang di izinkan atau yang tertuang pada Chart sebelum memasuki ruang udara yang memandat kan RNP baik enroute maupun approach.
[box type=”shadow”]Kalau RAIM itu apa ? [/box]
Nah RAIM itu adalah salah satu metoda untuk mengawasi integritas dari navigasi yang bisa di prediksi sehingga pilot (atau dispatcher / FOO) akan tau kapan satelit tersebut berkurang ketepatannya (atau GNSS yang tidak bekerja /optimum), yang kemudian, pada flight plan atau dokumen lainnya akan memberi tahu si pilot aka nada degradasi.
Pada artikel ini kita informasikan ttg beberapa situs yang bisa mempprediksi integritas GNSS tsb. Misalnya untuk eropa AUGUR atau America RAIM prediction dan Asia via NETRA, namun masih harus berlangganan (bayar)
Demikian yang dapat kami sampaikan tentang PBN: Performance Based Navigation, untuk lebih dalam, bisa [button link=”#”]hubungi admin[/button] redchevron untuk mendapatkan PBN manual ICAO doc 9613
Baca juga berita terkait lainnya Sejarah dirgantara uji terbang
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]