Sejarah Dirgantara RI Dimulai dari UJI TERBANG

Sejak dikenalnya Orville and wright bersaudara di tahun 1903 yang membuat pesawat terbang dari usaha awal yang merupakan bengkel sepeda. Bagaimana kemudian Sejarah Dirgantara RI dimulai dari Uji Terbang?  Berita telah menyebar luas dan meningkatkan semangat seluruh dunia untuk memulai usaha peberbangan. Tidak urung usaha Indonesia untuk memulai usaha kegiatan penerbangan, walau hal itu dimulai jauh sebelum pesawat Wright bersaudara di Kitty hawk terbang, di Indonesia balon udara sudah dimulai sejak tahun 1890 di Jakarta dan Aceh yang dilakukan oleh KNIL Tentara Belanda

Setelah beberapa tahun kemudian, tahun 1913, Belanda kembali mengirim pesawat terbang ke Surabaya.  Setelah meletusnya perang  dunia pertama, maka tentara KNIL / belanda berfikir bahwa tentara di darat saja tidak cukup untuk menguasai wilayah Indonesia yang luas itu, maka di bentuklah Tentara jurusan Uji Terbang di Kalijati  yang kemudian di rubah namanya menjadi Jurusan Udara pada tahun bulan Mei 1914, namun masih terbatas melatih tentara belanda saja, dan pesawat yang dikirim dari Negri Belanda tidak memuaskan kebutuhan militer dari segi persyaratan misi dan performancenya

Kemudian Belanda terus mencari pesawat untuk militernya, yang akhirnya setelah beberapa tahun kemudian didapatlah 2 pesawat Glen martin sea plane ada tanggal 15 Oktpber 1915, yang hanya bertahan kurang dari 2 tahun yang kemudian membeli pesawat 2  Glen Martin TT yang juga terbukti tidak memliki performance yang cukup karena suhu di Indonesia, akhirya dibeli lagi 12 unit yang kemudian tertunda karena perang di Eropa sehingga baru didapat beberapa tahun kemudian 4 unit untuk latihan dan 8 unit untuk surveillance / intai. Pesawat tersebut masih dikirim melalui kapal laut, mengingat perjalanan udara pada pengiriman pesawat Fokker7 membutuhkan waktu 55jam  pada bulan Oktober 1924. Setelah PD I Belanda membeli 24 unit pesawat dari Inggris yaitu Avro 130 PK dan 12 De-Havilland 230PK yand dengan pengalaman terbang di PDI reliabilitasnya cukup baik bahkan masih dipergunakan hingga tahun 1936.

Baca selanjutnya